Sunday, 27 March 2016

Sebuah Kesederhanaan

Makanan tradisional ini umunya terbuat dari singkong yang telah diolah terlebih dahulu , sebagai penikmat rasa dilumuri creamer berbahan baku gula jawa ataupun parutan kelapa muda.

Memang sudah langka jajanan tanpa bahan pengawet ini , seiring berjubalnya makanan anak dengan berbagai varian yang dipajang ditoko - toko megah .

Aneka makanan itu mempunyai nama unik seperti ; Cenil , lopes , klepon , grontol , tiwul , gatot dan masih banyak lagi jenisnya yang dibungkus dengan daun pisang dan dieratkan oleh lidi . Nenek tua ini tak mempunyai ketrampilan khusus kecuali mengolah singkong untuk dijadikan beberapa jenis makanan yang dapat mengoda selera kita.

Dengan berkeliling keluar masuk kampung berjalan kaki fungsikan tampah dan tenggok terbuat dari bambu yang telah dianyam sebagai media untuk menampung semua dagangannya, walau anak - cucunya melarangnya untuk berjualan namun tak dihiraukan , baginya dengan mencari nafkah sendiri dapat membuang rasa sepi jika hanya berdiam sendiri dirumah.

Ia tak biasa berpaku tangan , berpuluh - puluh tahun telah terbiasa melalui hidup dengan berjuang bersama almarhum suaminya , akan terasa sakit semua seluruh badan jika hanya diam tanpa beraktivitas .

Nenek ini menampar kita semua yang gemar bermalas - malasan dengan sedikit kerja banyak uang , sebenarnya banyak tauladan yang perlu kita contoh dari mereka yang mampu jalani hidup secara sederhana . dihadapan nenek tua ini kita bukanlah siapa - siapa , sama seperti Tuhan memandang Umatnya.

No comments:

Post a Comment

" Terimakasih atas kunjungannya ke blog ini, silahkan berkomentar dengan baik dan sopan "